Selasa, 03 April 2012

Pentingnya Strategi Sumber Daya Manusia untuk Menghadapi Persaingan Dunia


Pentingnya Strategi Sumber Daya Manusia untuk Menghadapi Persaingan Dunia
Abstraksi
Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas antarnegara di dunia yang semakin ketat, termasuk di Indonesia. Dalam menghadapi pesaingan pasar ini, pemerintah dan internal perusahaan diharuskan mempunyai langkah yang tepat untuk memenangkan persaingan dunia. Ditingkat makro, pemerintah perlu meningkatkan kompetensi SDM melalui program peningkatan mutu pendidikan. Sedang ditingkat mikro, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi, dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi SDM dan budaya perusahaan yang tepat pula. Strategi SDM berkaitan dengan tiga aktivitas SDM, pengadaan, pemerintah dan pengembangan. Strategi dan perencanaan SDM perlu didukung oleh nilai-nilai kreativitas, layanan, continous learning dan inovatif. Konsep Learning Organization seharusnya diaplikasikan dan dikembangkan untuk mengantisipasi tantangan lingkungan internal dan eksternal.
1.    Pendahuluan
Era globalisasi diwarnai dengan persaingan pasar bebas yang semakin ketat, dalam hal ini pemerintah perlu dukungan dari para pelaku bisnis dan akademisi untuk menghadapinya. Pada tahun 1992 ppara pemimpin Negara ASEAN memutuskan untuk mendirikan AFTA yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regionanl karena produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi tarif/bea maupun menghilangkan hambatan tarif. Globalisasi ekonomi dan system pasar bebas dunia menempatkan Indonesia bagia dari system tersebut, pada tingkat ASEAN saja Indonesia dituntut benar-benar siap. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa merupakan pangsa pasar yang potensial.
Fakta menunjukan, beberapa taun belakangan Indonesia telah dibanjiri barang-barang impor dari Cina, Korea dan Taiwan yang mempunyai harga produk relatif murah. Karena itu;ah prusahaan Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan multinasional dan perusahaan dari Negara-negara lain. Kotter (1992) mengingatkan bahwa Globalisasai pasar dan kompetisi menciptakan suatu perubahan yang sangat besar.
Dalam menghadapi globalisasi pasar itulah dibutuhkan strategi yang tepat agar perusahaan tetap survive, banyak perusahaan yang sadar akan hal itu namun banyak pula dari mereka yang tidak memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan tersebut terhadap SDM. Perusahaan yang sebelumnya menerapkan strategi analyser dan bersifat sangat berhati-hati dalam mengelola dan memanfaatkan peluang bisnisserta memiliki budaya perusahaan yang cenderung konvensional, birokratis, kurang inovatif dan berorientasi local, suatu saat akan mengalami banyak persoalan jika SDM dan budaya yang dimilikinya tidak dikelola dengan efektif. Tanpa adanya kesesuaian antara strategi perusahaan dan strategi SDM, maka hamper pasti perusahaan tersebut akan menghadapi kesulitan.
2.   Pembahasan
Randall Schuler (1994), mendefinisikan strategi sumber daya manusia sebagai berikut:
………. getting the strategy of the bussiness implemented effectively ………. getting everybody from the top of the human organization to the bottom doing things that make the business successful.
Mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan professional di Indonesia tidak selalu mudah. Kenyataan menunjukkan bahwa lebih dari seratus ribu lowongan pekerjaan di Indonesia tidak terisi. Hal tersebut disebabkan antara lain karena ketidaksesuaian antara job requirements dengan kompetensi calon. Bajak-membajak tenaga profesional dan headhunting masih sering terjadi hingga saat ini. Tenaga profesional asing masih banyak dipekerjakan untuk menduduki posisi-posisi tertentu terutama di perusahaan besar yang berorientasi internasional. Bahkan tidak tertutup kemungkinan bahwa akan lebih banyak lagi expatriate yang akan bekerja di Indonesia di mendatang. Berdasarkan kenyataan ini, sedini mungkin SDM handal dan berkompetensi tinggi harus disiapkan. SDM di negara kita tampaknya masih kurang menunjukkan kompetensi yang diharapkan. Menurut BPS (2000), pada tahun 1999 dari 1.2 juta pencari kerja yang memenuhi persyaratan untuk 0.5 juta lowongan kerja hanya 0.4 juta orang. Hal ini jelas memberi indikasi terjadi suatu mismatch antara kompetensi calon karyawan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Mengacu pada kenyataan ini, SDM kita harus ditingkatkan sefektif-efektifnya.
Strategi SDM berkaitan antara lain dengan pembentukan suatu budaya perusahaan yang tepat, perenca­naan SDM, mengaudit SDM baik dari segi kuantitatif maupun kualita­tif, serta mencakup pula aktivitas SDM seperti pengadaan SDM (dari rekrutmen sampai pada seleksi), orientasi, pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM. Dalam menentukan strategi SDM, faktor-faktor eksternal perlu dipertimbangkan mengacu pada future trends and needs, demand and supply, peraturan pemer­intah, kebutuhan manusia pada umumnya dan karyawan pada khususn­ya, potensi pesaing, perubahan-perubahan sosial, demografis, budaya maupun nilai-nilai, teknologi. Kecen­derungan perubahan lingkungan akan mempengaruhi perubahan stra­tegi perusahanan yang juga berarti bahwa strategi SDM pun perlu dipertimbangkan ulang, dan kemungkinan besar perlu disesuaikan. Perubahan strategi SDM bukanlah sesuatu yang tabu namun perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perusahaan harus memilih strategi bisnis yang tepat supaya mampu memanfaatkan peluang bisnis dan mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi sebagai dampak dari perubahan lingkungan yang cepat. Salah kunci yang sangat penting dalam meraih keuntungan kompetitif adalah melalui pengelolaan sumber daya manusia secara efektif. Pengembangan dan pengimple­mentasian strategi Sumber Daya Manusia yang dicerminkan pada kegiatan-kegiatan SDM seperti pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan harus sejalan dengan strategi bisnis dan budaya perusahaan. Kemitraan dengan perusahaan lain merupakan karakteristik untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi perusahaan. Sebab itu network structure dan budaya perusahaan yang mengacu pada inovasi, kreativitas dan belajar berkesinambungan (continous learning) akan merupakan pilihan yang tepat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin survive dan berkembang.
Learning organization membahas lima komponen dasar sebagai berikut :
ü  Personal mastery membahas suatu penguasaan terpadu dan tuntas suatu pengetahuan dan ketrampilan tetentu. Belajar secara terus menerus merupakan konsekuensi logis dari komponen ini.
ü  Mental models memberi dorongan yang kuat terhadap tindakan karyawan. Trust merupakan kunci seseorang dalam membangun organisasi pembelajar. Komponen ini memberikan suatu arah cara bertindak
ü  Shared vision merupakan suatu kekuatan atau dorongan agar karyawan secara bersama-sama komit dan mau belajar secara terus menerus.
ü   Team learning merupakan proses pengembangan individu melalui kelompok kerja dengan cara dialog dan diskusi.
ü  Systems thinking merupakan salah satu komponen yang menyatukan dan memadukan komponen-komponen lain membentuk suatu kesatuan yang bermakna.
Pada chapter 2 dan 3 telah banyak dijelaskan tentang pentingnya MSDM di era globalisasi dan Manajemen Strategik SDM.

3.   Penutup
3.1  Kesimpulan
Globalisasi pasar menuntut sebuah perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat  untuk tetpa bertahan dan memenangkan persainagn pasar. Strategi yang diterpakapkan pun harus diimbangi dengan kesiapan SDM yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Ditingat makro, pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk menyiapkan SDM yang benar-benar berkualitas yang mampu bersaing dengan SDM dalam negeri maupun luar negeri, yang siap menjadi tenaga kerja dengan kreativitas dan inovasi yang tinggi yang akan mampu mengembangkan perusahaan local untuk memenagkan persaingan globalisasi pasar.
3.2  Saran
Ditingkat makro seharusnya pemerintah menerapkan system pendidikan yang tepat, yang mengajarkan budaya jujur pada jiwa-jiwa masyarakatnya, yang tidak hanya berorientasi pada nilai, kekayaan dan kedudukan tapi juga meampu menanamkan pentingnya ilmu dan pengalaman.
Ditingkat mikro, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat dengan tetap mempertimbangkan kapasitas para karyawannya dan berusaha mengembangkan serta meningkatkan keahlian karyawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar